Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks
  • Home
  • BMKG
  • Fenomena El Nino
  • Musim Kemarau
  • nusantara

BMKG: Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus 2023

Tayang: 05 July
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi


Jakarta, (nusantaraindonesia.id) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli-Agustus 2023. Jumlah zona musim bisa mencapai 72,53 persen.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam siaran pers, Rabu (5/7). Menurutnya, jumlah zona musim atau wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau saat ini mencapai 60 persen.

"Secara umum puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada periode Juli-Agustus 2023. Jumlah zona musimnya mencapai 72,53 persen," ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini 60 persen wilayah di Tanah Air telah memasuki musim kemarau. Masuknya musim kemarau ini disertai dengan munculnya el nino pada pertengahan tahun 2023, yang merupakan fenomena atmosfer skala global yang dapat berdampak pada pengurangan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

"Fenomena el nino di bulan Juni 2023 masih berada pada kategori lemah dan diprakirakan dapat meningkat mencapai kategori moderat sampai Oktober 2023. Kecenderungan menurun menuju intensitas lemah baru akan terjadi pada November 2023," imbuhnya.

Karena el nino masih lemah, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi hujan yang turun di beberapa wilayah dengan beberapa kategori. Beberapa wilayah bahkan masih dilanda hujan kategori lebat hingga sangat lebat, Sementara sebagian wilayah lainnya dilanda hujan dengan kategori ringan sampai sedang. 

"Bahwa cuaca dan iklim di wilayah Indonesia itu dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer, dari skala global hingga regional dan lokal. Hingga awal Juli, faktor dinamika atmosfer global yang aktif adalah el nino dengan kategori lemah," tutupnya. (Khaerul Imam/ NI)
Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Mengenal Tobroni, Caleg PKB yang Siap Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik dan Kualitas Pendidikan Indramayu

    Tayang: 26 August
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Indramayu Siap Gelar Pilkades Elektronik 2025, Jadi Pilot Project Jawa Barat Tahun 2026

    Tayang: 16 June
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Seedbacklink