Dinas PUPR Indramayu Lakukan Normalisasi Saluran Pembuang di Desa Tanjungsari Antisipasi Sedimentasi di Sungai
Tayang:
07 August
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi
INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Untuk memperlancar aliran air dan kapasitas lebar serta kedalaman sungai hingga saluran air saat musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu melakukan normalisasi saluran pembuang Desa Tanjungsari Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu. Kamis, (07/08/2025).
Normalisasi yang dikerjakan oleh CV. Nur Dhani Agustin itu, merupakan kegiatan pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai (WS) dalam satu daerah kabupaten/ kota yang anggarannya bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp190 juta lebih.
Kegiatan itu disambut antusias masyarakat khususnya petani Desa Tanjungsari Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu.
"Alhamdulillah, saluran Sipetung yang sudah sangat dangkal ini akhirnya dinormalisasi. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Dinas PUPR Kabupaten Indramayu yang telah merealisasikan keinginan masyarakat khususnya petani," ucap Aris. Kamis, (07/08/2025).
Sementara itu, Kuwu Desa Tanjungsari, Sopiyan melalui Raksa Bumi, Sajidin mengatakan, saluran tersebut kerap mengalami gangguan akibat sedimentasi dan pertumbuhan vegetasi liar yang menghambat aliran air.
"Saluran Sipetung ini berperan penting untuk area persawahan. Dengan dinormalisasi, saluran dapat berfungsi secara optimal dan tidak lagi menyebabkan genangan yang merugikan petani," ujarnya.
Selain untuk pembuangan air dari hulu, aliran dari saluran Sipetung ini juga dimanfaatkan kembali untuk irigasi sawah di sejumlah desa di wilayah hilir, seperti Desa Tanjungpura, Krangkeng hingga Desa Kalianyar.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik optimalisasi fungsi saluran menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung produktivitas pertanian di kawasan ini.
"Kami sangat menyambut baik normalisasi saluran ini, dengan harapan mampu meningkatkan kapasitas alir saluran, mempercepat pembuangan air berlebih, serta mengurangi risiko banjir dan genangan di area pertanian," katanya. (Adv)