Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks

  • Home
  • indramayu

Bupati Indramayu Nina Agustina Tetapkan Enam Cagar Budaya

Tayang: 01 February
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi

 


INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina menetapkan enam bangunan cagar budaya (BCB) yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu. Penetapan oleh Bupati Indramayu mengacu pada hasil sidang Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) yang digelar akhir tahun lalu.

Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina merasa bangga dengan telah ditetapkannya enam bangunan cagar budaya tingkat kabupaten. Dijelaskan, dengan penetapan ini secara langsung pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinannya sangat memperhatikan nilai-nilai heritage pada sebuah karya monumental masa lalu.

Nina meminta kepada seluruh masyarakat Indramayu untuk tidak melakukan vandalisme terhadap bangunan tinggalan masa lalu tersebut. Ia mengajak agar masyarakat bersama-sama menjaga dan melestarikannya agar dapat bertahan di tengah-tengah masyarakat yang modern.

"Alhamdulillah, satu per satu bangunan cagar budaya yang ada di Indramayu sudah kita tetapkan sebagai bangunan yang dilindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya. Ini kebijakan bidang kebudayaan yang patut diacungi jempol," jelas Nina Agustina, Sabtu (1/2/2025).

Nina juga meminta kepada jajaran di bidang kebudayaan untuk terus melakukan kajian terhadap tinggalan-tinggalan sejarah yang ada di Indramayu sehingga masyarakat Indramayu dapat mengetahui asal-usul kesejarahan daerahnya.

"Ini sangat penting untuk generasi muda agar dapat mengetahui sejarah kotanya. Terus gali potensi cagar budaya Indramayu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Caridin yang didampingi Kabid Kebudayaan Uum Umiyati sangat berterima kasih kepada Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina yang telah menetapkan enam bangunan cagar budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu.

Caridin mengatakan, penetapan bangunan cagar budaya ini merupakan pintu awal untuk menjaga dan melestarikan "tetenger" kota Indramayu. Informasi yang diterima dari Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Indramayu menyebutkan bahwa tinggalan-tinggalan budaya di Indramayu ini sangat banyak dan perlu dilakukan kajian dari berbagai disiplin ilmu, terutama ilmu arkeologi, sejarah, antropologi, dan arsitektur.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu Dedy S. Musashi mengatakan, dari lebih dari 300 tinggalan sejarah dan budaya yang sudah didata oleh tim kebudayaan, baru enam bangunan cagar budaya yang sudah ditetapkan dalam pemeringkatan kabupaten.

Ke-enam bangunan cagar budaya itu, kata Dedy, di antaranya Gedung Pendopo, Masjid Bondan, Menara Air (Waterleiding) Perumdam Tirta Darma Ayu, Gedung Landraad, Gedong Duwur atau eks Asisten Residen, dan bangunan Gebeo (Gemeentelijke Electriciteitsbedrijf Bandoeng en Omstreken) atau Gedung PLN Indramayu.

"Memang masih sedikit bangunan cagar budaya di Indramayu ini yang sudah ditetapkan, tetapi semangat untuk menjaga dan melestarikan tinggalan masa lalu itu tercetus sejak masa kepemimpinan Bupati Nina Agustina," kata Dedy Musashi, yang juga berprofesi sebagai arkeolog.

Ke depannya, Dedy sudah merencanakan untuk terus menjaga dan melestarikan tinggalan-tinggalan cagar budaya yang ada di Indramayu agar tetap berdiri dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Ia mencontohkan, bangunan eks Landraad dan bangunan eks Lapas Indramayu yang saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beragam kegiatan tetapi tidak merubah bentuk dari bangunan tersebut.

Rencananya, pada tahun ini, tim ahli cagar budaya Kabupaten Indramayu akan melakukan kajian cagar budaya terhadap kawasan bangunan Pecinan di sepanjang Jalan Veteran.

"Kawasan ini sangat ikonik dan masih sangat terawat. Apalagi sebagian besar masih living monument. Di lokasi ini ada gereja tertua di Jawa Barat, ada bangunan pemukiman etnis China, rumah ibadah masyarakat Tionghoa, makam China, dan gedung-gedung perkantoran," jelas Dedy. (Red)


Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Korsel Gambar
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Indramayu Siap Gelar Pilkades Elektronik 2025, Jadi Pilot Project Jawa Barat Tahun 2026

    Tayang: 16 June
  • Lucky Hakim - Syaefudin Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih

    Tayang: 10 January
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Seedbacklink