INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Proyek Rehabilitasi Jembatan Pertamina 2 (Rj Pejaten - Temiyangsari) di wilayah Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu yang masih dalam pengerjaan, mengalami penurunan pada optrade (tanjakan) jalan yang menghubungkan jalan raya dengan jembatan.
Penurunan optrade jembatan ini diduga selain faktor tanah di wilayah Kroya sangat labil, juga karena dilewati kendaraan bermuatan bertonase 10 hingga 15 ton, padahal bangunan tersebut belum cukup umur untuk dilalui kendaraan bermuatan berat.
"Tanah di sini itu labil, ditambah lagi baru 3 hari selesai pengecoran lantai jembatan sudah dibuka dan dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat yang bahkan bermuatan sampai 15 ton, ya jelas amblas," ungkap Raskim salah satu pekerja sekitar. Senin, (25/11/2024).
Ia juga sempat berdebat dan bersitegang dengan pengendara mobil yang tetap memaksa melewati jembatan yang baru dicor itu.
"Saya sampai berdebat dan bersitegang dengan pengendara mobil. Kala itu, saya larang untuk tidak boleh melewati karena baru dicor jembatannya, tapi ya tetap saja maksa untuk lewat. Kalau sudah seperti ini mau gimana lagi," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, optrade jembatan yang mengalami penurunan tersebut berada di sisi sebelah timur dengan panjang sekitar 1,5 meter dan lebar 6 meter dari total opritan sepanjang 10 meter.
Sejumlah pekerja bekerja ektra memperbaiki optrade yang rusak tersebut. Selain optrade sebelah timur juga sebelah barat akses menuju Temiyangsari.
"Jadi kita tutup total dulu, biar tidak ada yang memaksa untuk lewat sebelum pelaksanaan benar-benar selesai," papar Muhamad, Mandor pelaksana.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu melalui PPTK Bidang Jembatan, Yayah Khaeriyah ST MSi membenarkan amblasnya oprit jembatan.
"Jembatan Pertamina 2 masih dalam masa kontrak pelaksanaan yaitu dari 27 Agustus sampai 24 Desember 2024. Pelaksana kegiatan langsung membongkar dan memperbaiki kembali optrade yang mengalami penurunan, dan pelaksanaan belum selesai 100%," katanya.
Yayah Juga menambahkan, dirinya selalu berkordinasi dengan pelaksana kegiatan untuk penanganan perbaikan dengan metode yang tepat. (Red)
0Comments