Bagaimana tidak, diduga bantuan beras tersebut tidak disalurkan oleh pemdes setempat kepada semua penerima bantuan yang telah ditetapkan dari Badan Pangan Nasional RI.
Dari total 1.453 Penerima BP-CBP, penerima bantuan beras yang tidak diberikan surat undangan pencairan beras 10 kg diduga mencapai ratusan KPM.
Kasus tersebut mencuat saat penyaluran BP-CBP untuk bulan April yang dibagikan pada Sabtu, (11/05/2024) lalu di Kantor Desa Karangampel Kidul.
Pada penyaluran beras 10 kg untuk periode April itu, banyak penerima yang baru mendapatkan surat undangan pengambilan beras 10 kg dari PT Pos Indonesia yang penyerahan surat undangannya melalui pemerintah desa setempat.
Surat undangan dari PT. Pos Indonesia itu dilampirkan 6 barcode beras 10 kg untuk periode Januari hingga Juni 2024 dengan total beras mencapai 60 kg.
Mereka yang baru mendapatkan surat undangan tersebut pun mendatangi Kantor Pj Kuwu (Kepala Desa) Karangampel Kidul untuk meminta penjelasan terkait penyaluran beras yang sudah 4 periode (Januari, Februari, Maret, April) namun hanya mendapatkan surat undangan di penyaluran periode April saja.
"Januari, Februari, Maret saya belum dapat. Nah, bisa dapat ini bulan ini (10 kg). Saya datang ke desa minta penjelasan, bahwa nama data saya itu ada nggak. Ternyata pak Pj Kuwu itu bilang data saya ada," ujar penerima BP-CBP 2024, Tosin warga RT.04 RW.01.Senin, (14/05/2024).
Sementara penerima lainnya, Rohmat warga RT.07 RW.02, juga hanya menerima bantuan beras hanya 1 (satu) kali saja pada penyaluran terakhir di bulan Mei 2024 untuk periode bulan April.
"Januari, Februari dan Maret belum (tidak dapat bantuan beras), masalahnya tidak dapat surat undangan. Baru sekarang (penyaluran periode April) dapat surat undangan yang ternyata ada 6 barcode," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ceprudin warga RT.08 RW.02 Desa Karangampel Kidul yang hanya mendapatkan beras 10 kg untuk periode April 2024 saja.
"Dapat periode April yang dibagikannya bulan Mei. Januari sampai Maret nggak, karena gak dapat undangan," katanya.