KUNINGAN, (nusantaraindonesia.id),- Upaya menekan angka kemiskinan, pengangguran dan penjaminan sosial lansia terutama di Desa miskin ekstrem, Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menggulirkan program terobosan. 

Bertajuk GEMA SADULUR “Gerakan Bersama Ngariksa Kaum Dhuafa, Lanjut usia dan Pengangguran” program ini merupakan kolabroasi lintas Satuan Perangkat Daerah di Kabupaten Kuningan dengan penetrasi tepat sasaran, jangkauan pelayanan lebih luas dan berdampak.

Bertempat di Balai Desa Jatimulya, Cidahu, Penjabat Bupati Kuningan, Dr Drs H Raden Iip Hidajat Mpd hadir untuk melaunching program yang mengusung taglina Saraga, Sarasa, Sajiwa. Senin, (25/03).

Hadir pada kesempatan tersebut, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, staff ahli Bupati, Para Assisten Daerah, Para Kepala Perangkat Daerah, Ketua TP PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan serta Kepala Bagian lingkup Setda.

Selama tahun 2024, Gema Sadulur akan menjangkau 5 Desa yang menjadi sasaran, yaitu Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu, Desa Sukaharja Kecamatan Cibingbin, Desa Margamukti Kecamatan Cimahi, Desa Paninggaran Kecamatan Darma dan Desa Kalimanggis Kecamatan Kalimanggis dengan target sebanyak 1.045 KK kategori miskin ekstrem.

Dikatakan Sekretaris Daerah Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi selaku ketua panitia bahwa tantangan besar dalam pembangunan di Kabupaten Kuningan adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

“Data kemiskinan di Kuningan mencapai angka 12,12% dan pengangguran sebesar 9,49%, dan angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat dan Nasional. Untuk itu perlu pendekatan baru yang lebih intens terhadap kemiskinan dan pengangguran dengan menghadirkan terobosan bernama Gema Sadulur,” ujar Dian.

Dian menyebutkan, bahwa Gema Sadulur akan bergerak pada aspek pelayanan pangan, pelayanan kesehatan, pelayanan perumahan, pelayanan keterampilan dan kecakapan hidup dan bantuan sosial.

“Keseluruhan aspek pelayanan tersebut akan dibantu oleh beberapa Perangkat Daerah seperti Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas KUKM, Perdagangan dan Perindustrian, Bagian Kesra, Kecamatan dan Desa lokus kegiatan dengan memberikan program sesuai dengan bidang kerjanya” papar Dian.

Lebih lanjut Dian menambahkan bahwa pengembangan selanjutnya Gema Sadulur akan melibatkan BUMD, Swasta, Organisasi Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Iip hidajat berharap Program Gema Sadulur ini akan memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat banyak.

“Melihat fenomena tingkat kemiskinan dan pengangguran yang rata-rata lebih tinggi secara Jawa Barat dan Nasional itulah kami akhirnya menggulirkan program Gema Sadulur. Kita ingin program ini memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan”

Untuk itu, Iip berharap bahwa Gema Sadulur ini tidak hanya bersifat seremonial saja, tetapi lebih dari itu agar melakukan pemantauan dan kegiatan berkelanjutan.

“Hal ini adalah upaya kita bersama untuk melakukan kontrol bersama dari berbagai SKPD. Jadi saya himbau kepada Perangkat Daerah terkait, agar Gema Sadulur ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi adanya keberlanjutan sehingga meraih manfaat bagi warga yang membutuhkan bantuan” Kata Iip.

Terakhir, Iip menghimbau agar masyarakat dapat terus menciptakan kemanan dan kondusifitas ditengah kehidupan sehari-hari.

“Keamanan dan kondusifitas yang telah terjalin selama ini semoga terus berlanjut dan Kuningan agar terus nyaman sebagai tempat yang kita tinggali. Terlebih ke depan kita akan dihadapi Pemilihan Kepala Daerah, agar kondusifitas tetap terjaga” Tutup Iip.

Secara simbolis, acara Gema Sadulur dibuka dengan pemukulan gong oleh Penjabat Bupati Kuningan yang didampingi oleh Sekretaris Daerah dan tamu undangan lainnya.

Diketahui dalam Gema Sadulur di Desa Jatimulya terdapat beberapa booth dari Satuan Perangkat Daerah, seperti Diskatan yang menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (komoditas beras, gula, minyak goreng, daging ayam & sapi), Disnakertrans yang menyelenggarakan Job Fair, Diskanak yang membagikan telur ayam gratis, Dinsos yang memberikan alat bantu disabilitas dan Bagian Kesra dengan bantuan biaya pengobatan warga. (Red)