INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Indramayu jajaran Polda Jabar berhasil mengungkap kasus pengeroyokan yang terjadi di depan SMK Pelayaran Blok Karangbaru, Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, (12/1) yang melibatkan dua kelompok remaja, yakni Eretan Stres dan Gudang Gokk. 

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, mengungkapkan bahwa informasi pertama kali diterima dari Polsek Kandanghaur bahwa di Rumah Sakit Bhayangkara, di mana terdapat tiga korban pengeroyokan. Dua korban mengalami luka-luka, sementara satu korban meninggal dunia. Dan satu korban lainnya yang mengalami luka-luka dirawat di Rumah Sakit Sentot Patrol.

Dari hasil interogasi terhadap korban yang selamat, diketahui bahwa peristiwa ini bermula dari dua kelompok remaja yang sepakat melakukan tawuran melalui media sosial. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur.

Kapolres menyampaikan bahwa kelompok Eretan Stres, yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kelompok Gudang Gokk, menjadi korban tindakan kekerasan dari kelompok lawan. 

“Akibatnya, tiga korban dari kelompok Eretan Stres mengalami luka-luka, dan satu korban meninggal dunia,” ungkap Kapolres Indramayu kepada awak media.

Selanjutnya, Resmob Polres Indramayu segera dikerahkan, dan dalam waktu kurang dari 6 jam, berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. 

Selain itu, polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan dalam kejadian tersebut.

Dua dari empat pelaku mengakui melakukan penganiayaan atau membacok terhadap dua korban yang luka-luka. 

"Satu pelaku mengaku melakukan tindakan serupa terhadap korban yang meninggal dunia. Satu orang lagi yang diamankan mengaku hanya membawa senjata tajam saat itu," terang AKBP M. Fahri Siregar didampingi Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan dan Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Saefullah.

Lanjut AKBP M. Fahri, pihaknya masih terus melakukan pengembangan karena diduga masih ada 13 orang lagi pelaku. 

Satreskrim Polres Indramayu bersama Polsek Kandanghaur saat ini masih melakukan penyelidikan tentang keberadaan 13 orang lainnya," jelasnya. (Red)