INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Indramayu terutama dalam sepekan ini. Kondisi itu ditandai dengan munculnya angin kencang puting beliung dan meluapnya sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Angin puting beliung merusak puluhan rumah warga di tiga desa di Kecamatan Juntinyuat, yakni Desa Juntinyuat, Dadap dan Juntikebon.

Terbaru banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cilalanang di Kecamatan Terisi. Luapan air sungai menggenangi jalan dan areal persawahan. Sebuah jalan penghubung sejumlah daerah di kecamatan tersebut sempat terputus.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Indramayu, Nina Agustina, memerintahkan seluruh jajarannya agar melakukan mitigasi bencana terus menerus.

Ia juga memerintahkan seluruh camat dan kepala desa agar turun ke lapangan untuk memonitor wilayah masing-masing.

“Inventarisir seluruh potensi yang bisa menimbulkan bencana, terutama banjir. Segera lakukan penanganan dan pencegahan,” tegas Nina, Kamis, (11/1) petang.

Untuk itu, kata dia, seluruh perangkat daerahnya agar melakukan pemeriksaan saluran dan irigasi. Sebab bisa jadi ada titik hambat aliran air sehingg berpotensi menimbulkan banjir ke permukiman warga dan areal pertanian.

Nina juga meminta agar instansi terkait segera melakukan penanganan jika terjadi bencana. Ia memerintahkan agar menyiagakan petugas di lokasi bencana dilengkapi bantuan yang dibutuhkan.

“Abaikan soal admistrasi KTP dan KK. Kalau tahu ada korban bencana harus langsung dibantu, ga usah ribet soal pendataan apalagi ribut soal KTP dan KK. Pokoknya harus dilakukan penanganan dan bantuan segera,” tandas dia. (Sarnadi)