INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Kelompok Tani Lanjan Sari Desa Luwunggesik Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu sumringah. Pasalnya, jaringan irigasi tersier yang diandalkan petani setempat untuk mengairi sawah tadah hujan mendapatkan bantuan rehabilitasi.

Irigasi yang telah rampung direhab melalui program RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier) sebesar Rp200 juta dari DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun anggaran 2023, diharapkan kebutuhan pengairan lahan pertanian di Desa Luwunggesik dapat terpenuhi.

"Tentunya kami sangat senang sekali kendala petani di Desa Luwunggesik yang merupakan daerah tadah hujan dan mengandalkan saluran irigasi, kini terbantu oleh RJIT," ujar Ketua Kelompok Tani Lanjan Sari, Carsum. Senin, (15/1).

Carsum menjelaskan, kondisi saluran  sebelum perbaikan berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah  kurang maksimal akibat sering kehilangan air akibat kebocoran.

"Terealisasinya RJIT ini sangat membantu bagi para petani khususnya di Desa Luwunggesik dan berfungsi untuk memperlancar pengairan sawah," tuturnya.

Untuk itu, dirinya bersama petani lain siap menjaga bangunan tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan bagi masyarakat petani di Kecamatan Krangkeng.

"Saya Ketua Kelompok Tani Lanjan Sari Desa Luwunggesik, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu dan BPP Kecamatan Krangkeng yang sudah merealisasikan kebutuhan petani yang berada di wilayah hilir," imbuhnya.

Ia juga berharap, agar Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Kabupaten Indramayu terus gencar menggelontorkan anggaran dalam merealisasikan kebutuhan masyarakat khususnya petani. 

"Petani Indramayu khususnya wilayah Kecamatan Krangkeng, sangat butuh perhatian khusus untuk meningkatkan produktivitas pertanian," tutupnya. (Red)