INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Masyarakat Blok Pesantren Kidul Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu mengeluhkan jalan betoninasasi yang beberapa waktu lalu telah selesai dikerjakan. Pasalnya, jalan yang memiliki lebar sekitar 2 meter itu, hanya 1,2 meter saja yang dibetonisasi.

Hal ini disampaikan Rohmat (48), salah seorang warga Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Menurutnya, bangunan betonisasi selebar 1,2 meter itu dianggap membahayakan pengguna jalan.

"Tentunya (jalan) jadi sempit. Akses jalan yang sebelumnya bisa dilewati kendaraan roda empat kini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua," ujarnya.

Hal senada disampaikan Heri (31), warga setempat. Akses jalan yang dibeton, merupakan salah satu urat nadi perekonomian warga Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.

"Ini akses jalan pertanian, yang merupakan sandaran penghidupan warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dengan kondisi seperti ini, mobilitas warga jelas terganggu," terangnya.

Ia berharap, Pemerintah Desa (Pemdes) Singakerta Kecamatan Krangkeng segera memperbaiki jalan yang telah dibetonisasi. Selain mendorong mobilitas perekonomian warga, perbaikan jalan diharapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan pengguna jalan yang melintas.

"Enggak apa-apa pendek juga asal lebarnya yang layak, minimal bisa untuk papasan motor. Agar tidak membahayakan warga yang melintas, terlebih saat ini sudak masuk musim hujan dan banyak lalu-lalang petani menuju ke lahan persawahan," jelasnya.

Sementara itu, Kuwu Singakerta, Urip melalui Sekretaris Desa, Dwi menjelaskan, Pemdes Singakerta tidak serta merta melaksanakan proyek pembangunan. Selain melalui perencanaan, pihaknya juga melakukan musyawarah untuk meminta saran dan masukan dari masyarakat.

"Kami sadar, tidak ada kebijakan yang dapat memuaskan seluruh pihak. Yang pasti, kami juga tidak ujug-ujug membangun dan tentunya melalui perencanaan yang matang," tuturnya. Jumat, (29/12/2023).

Disebutkannya, proyek betonisasi di Blok Pesantren Kidul didasari atas desakan dan permintaan warga agar memiliki akses jalan yang lebih layak. Terlebih, jalan tersebut merupakan akses jalan pertanian yang menjadi urat nadi perekonomian warga.

"Apa yang dilakukan Pemdes Singakerta merupakan salah satu bentuk pemerataan pembangunan di bidang infrastruktur. Tidak ada motif dan kepentingan lain, kecuali demi kepentingan masyarakat luas," tegasnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk lebih bersabar dengan banyaknya infrastruktur yang harus dibangun berdasarkan aspirasi dan masukan warga. Karena menurutnya, proyek betonisasi di Blok Pesantren Kidul akan diselesaikan pada tahun 2024 mendatang.

"Yang jelas, kami tidak anti kritik atas saran dan masukan dari warga. Dan yang pasti, penyelesaian proyek betonisasi di Blok Pesantren Kidul sudah dianggarkan untuk dilaksanakan pada tahun 2024," pungkasnya. (Ucup Supriyatno).