Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks
  • Home
  • indramayu
  • Pemerintahan

Webinar Percepatan Penurunan Stunting, Ditjen Bina Bangda dan Adinkes Kampanyekan Pentingya Asupan Protein Hewani

Tayang: 31 August
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi

INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Permasalahan stunting masih menjadi hal serius yang dihadapi Indonesia. Pemerintah baik pusat maupun daerah terus melakukan upaya dalam penanggulangan stunting melalui berbagai langkah konvergensi.


Melalui webinar Pentingnya Jenis dan Rasio Asupan Protein Hewani Dalam Tata Laksana Stunting, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) bersama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) mengajak stakeholder terkait yang menangani stunting untuk mengkampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak terutama yang usianya dibawah 2 tahun


Webinar tersebut juga turut diikuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui, Analis Gizi Dinkes Indramayu, Juwanda, serta Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa DPMD Indramayu, Kadmidi yang berlangsung di Indramayu Command Center (ICC), Rabu (30/8/2023).


Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sri Purwaningsih menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka prevalensi stunting nasional masih berada pada angka 21,6%.


Dengan demikian, angka tersebut harus terus diturunkan guna memenuhi target nasional angka prevalensi stunting yang tercantum RPJMN pada tahun 2024 yakni 14% dan standard WHO di bawah 20% dengan memaksimalkan pelaksanaan cakupan layanan esensial yang terdiri dari 29 indikator untuk mendorong percepatan penurunan angka prevalensi stunting tersebut.


Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Maria Endang Sumiwi menyampaikan, intervensi stunting sangat penting dilakukan baik itu sebelum maupun setelah anak lahir untuk mencegah terganggunya perkembangan kognitif pada anak akibat stunting.


Intervensi tersebut difokuskan Kementerian Kesehatan pada 11 hal meliputi skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi TTD ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK). (Sunarto/ NI)



Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Mengenal Tobroni, Caleg PKB yang Siap Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik dan Kualitas Pendidikan Indramayu

    Tayang: 26 August
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Indramayu Siap Gelar Pilkades Elektronik 2025, Jadi Pilot Project Jawa Barat Tahun 2026

    Tayang: 16 June
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Seedbacklink