INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id), - Ribuan hektar lahan persawahan di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, terancam gagal panen. Selain kemarau panjang, belum meratanya modernisasi saluran irigasi mengakibatkan lahan persawahan tidak tercukupi pasokan air.

Hal ini disampaikan Wartoyo (57), petani Desa/Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Menurutnya, kemarau panjang sangat berdampak pada saluran irigasi yang mengering.

"Ya mau gimana lagi. Setiap tahun memang begini kondisinya," ungkapnya kepada nusantaraindonesia.id, Selasa (22/8).

Sebagai lahan tadah hujan, areal persawahan di Kecamatan Krangkeng sangat mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan. Belum meratanya modernisasi saluran irigasi, membuat petani tidak banyak berharap pada sumber air yang berasal dari saluran irigasi.

"Kami sih berharap masih akan ada hujan, sampai akhir Agustus mendatang. Karena kalau sampai tidak turun hujan, tanaman padi di wilayah kami bisa dipastikan gagal panen," imbuhnya.

Hal yang sama dikemukakan Dadan (48), petani Desa/Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Disebutkannya, dari sekira 4600 hektar lebih lahan persawahan di Kecamatan Krangkeng, hanya 1600-an hektar lahan yang ditanami padi.

"Hanya sepertiganya yang ditanami padi pada musim tanam gadu tahun ini. Itu pun khusus bagi lahan persawahan yang dekat dengan modernisasi saluran irigasi, meski dengan debit air yang sangat-sangat kecil," jelasnya.

Ia pun menyinggung belum meratanya modernisasi dan perbaikan saluran irigasi di wilayah Kecamatan Krangkeng. Hal ini dirasa sangat krusial, untuk menjamin pasokan air bagi petani di wilayah Kecamatan Krangkeng. 

"Modernisasi serta perbaikan saluran irigasi adalah kunci utama. Percuma stok air dari Waduk Jatigede atau Bendung Rentang berlimpah, jika tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai, terutama di daerah hilir seperti wilayah kami yang berada paling ujung," tandasnya.

Dirinya hanya bisa berharap, pemerintah segera melakukan modernisasi pada seluruh saluran irigasi di Kecamatan Krangkeng. Sehingga lahan persawahan di wilayah Kecamatan Krangkeng, mampu terairi dengan berkecukupan.

"Kalau lahan persawahan bisa terairi saluran irigasi, tidak akan ada lagi hambatan bagi petani untuk bercocok tanam, baik musim hujan atau kemarau. Hal ini tentu akan mendukung program ketahanan pangan, seperti yang digembar-gemborkan pemerintah itu sendiri," pungkasnya. (Ucup Supriyatno/ NI)