Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks
  • Home
  • indramayu
  • jabar

Terancam Gagal Panen, Pemkab Indramayu Minta BBWS Cimancis Lakukan Penambahan Pasokan Air

Tayang: 09 August
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi


INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Keluhan petani Desa Ranjeng Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu yang terancam gagal panen karena suplai air yang menipis langsung direspon cepat Bupati Indramayu Nina Agustina dengan meminta tambahan debit ke BBWS Cimanuk Cisanggarung.


Alhasil, Selasa sore (8/8/2023) tambahan debit air sudah masuk ke saluran irigasi sejauh pengamatan UPT DPUPR Losarang, diharapkan bisa masuk petak-petak sawah yang sudah mulai mengering.


Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Camat Losarang Boy Billy Prima menjelaskan, bersama dengan Pemdes Ranjeng, mitra cai, dan UPT PUPR, dan pengamat pengairan, telah melakukan peninjauan langsung pada Hari Senin (7/8/2023) di 4 blok yang hampir gagal panen yakni Blok Susukan, Blok Pulo, Blok Tengkele dan Blok Cibuaya.


Kemudian dilanjutkan pada Hari Selasa (8/8/2023) dengan rakor evaluasi gilir giring air dengan semua pihak yang terlibat. Dari rakor tersebut, dihasilkan keputusan untuk segera meminta kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung sebagai pengelola Bendung Rentang untuk dilakukan penambahan debit air supaya bisa sampai ke wilayah Losarang.


Boy menambahkan, terjadinya kekeringan dan ancaman gagal panen tersebut karena debit air Saluran Induk Barat Cipelang saat itu diangka 13.360 kubik. Sementara daerah bawah mulai BT 15 – 21 yang meliputi Kecamatan Terisi, Cikedung, Losarang dan Kandanghaur debit airnya minim, hal ini dikarenakan daerah atas mulai BT 1 – 14 yang meliputi Kecamatan Bangodua, Tukdana, dan Lelea sudah mulai mengambil air sehingga daerah bawah mengalami penurunan debit air.


“Kami mengusulkan agar debit air ke Saluran Induk Barat Cipelang dinaikan minimal menjadi 15.000 kubik, agar pasokan air untuk wilayah bawah BT 15 – 21 bisa tercukupi,” kata Boy.


Boy melanjutkan, pada Selasa sore peningkatan debit air sudah mulai mengalami peningkatan secara bertahap. Diharapkan petani bisa memanfaatkan datangnya air ini dengan sebaik mungkin sehingga bisa menyelematkan sawah petani. (Sarnadi/ NI)

Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Mengenal Tobroni, Caleg PKB yang Siap Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik dan Kualitas Pendidikan Indramayu

    Tayang: 26 August
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Lucky Hakim - Syaefudin Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih

    Tayang: 10 January
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Seedbacklink