INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id), - Modernisasi irigasi pertanian di Kabupaten Indramayu, akan terus dikebut hingga tahun 2026. Hal ini dilakukan, dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dalam bidang pangan.


Hal ini disampaikan anggota DPR RI, H Dedi Wahidi, saat melakukan kunjungan di Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu, Jumat (25/8). Menurutnya, perbaikan serta modernisasi saluran irigasi pertanian menjadi hal krusial dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan.


"Normalisasi serta modernisasi irigasi pertanian akan terus kami kawal. Sehingga akan menjamin pasokan irigasi pertanian bagi petani, khususnya petani di wilayah Kabupaten Indramayu," ucapnya.


Disebutkan Dewa, panggilan akrab anggota Komisi V dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), perbaikan serta modernisasi irigasi pertanian menjadi perhatian khusus bagi dirinya sebagai wakil rakyat. Karena ketahanan pangan yang digadang-gadang pemerintah Republik Indonesia, hanya akan bisa terwujud jika sistem irigasi pertanian bisa ditata dan dikelola dengan baik.


"Kalau irigasinya baik, maka hasil panen juga akan meningkat. Selain bisa menyejahterakan petani, peningkatan produktivitas hasil pertanian juga memiliki andil yang sangat besar dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dalam bidang pangan," terangnya.


Diakuinya, normalisasi serta modernisasi irigasi pertanian yang tengah dijalankan pemerintah hingga kini masih belum merata. Bahkan masih banyak irigasi pertanian yang belum tersentuh oleh perbaikan ataupun modernisasi.


"Ya karena memang bertahap, disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah. Namun saya optimis, modernisasi irigasi pertanian akan tuntas pada tahun 2026," tandasnya.


Sementara di waktu yang berbeda, sebagai upaya mengamankan distribusi air agar bisa masuk ke areal persawahan yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu, seluruh Camat mendatangi langsung pintu air untuk memastikan bahwa aliran air masuk ke wilayahnya.


Salah satunya Camat Krangkeng Suminta bersama Camat Kedokan Bunder Atang Suwandi harus mendatangi langsung pintu air Kali Kapur sebagai pintu pembagi irigasi di Indramayu Timur.


Sebelumnya, sejumlah petani di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu mengeluhkan minimnya pasokan air dari irigasi pertanian. Selain musim kemarau yang berkepanjangan, belum optimalnya modernisasi irigasi pertanian di Kecamatan Krangkeng menjadi faktor penyebab.


Akibatnya, dari sekira 4600 hektar lebih lahan persawahan di Kecamatan Krangkeng, hanya 1600-an hektar yang ditanami pada musim tanam gadu tahun ini. Dan kini petani harap-harap cemas, karena padi yang mereka tanam terancam gagal panen akibat minimnya pasokan air dari saluran irigasi. (Ucup Supriyatno/ NI)