PURWAKARTA ,(nusantaraindonesia.id),-  Pemerintah Kabupaten Purwakarta merencanakan akan mengembangkan wisata kuliner di Kecamatan Sukasari. Kawasan yang dianugrahi pemandangan pegunungan yang indah dan hamparan mempesona waduk Djuanda Jatiluhur.


Kawasan tersebut akan diproyeksikan menjadi destinasi wisata kuliner berbasis makanan olahan daging ungga mentok (Entog). 


Bahkan secara khusus, Pemkab Purwakarta memberikan bantuan unggas mentok sebagai stimulus kelompok ternak dalam mengembangkan budidaya mentok.


Kepala Dinas Perikanan Dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta, Siti Ida Hamidah menjelaskan, bantuan unggas mentok yang telah disiapkan sebanyak 250 ekor mentok kualitas unggul.


"Mentok itu akan dibagikan kepada lima kelompok ternak di lima desa di Kecamaran Sukasari tersebut," kata Ida seperti di lansir di portal resmi Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Jumat, 21 Juli 2023.


Menurut Ida, bantuan itu diberikan sebagai bentuk perhatian sekaligus dukungan Bupati Anne Ratna Mustika, agar kelima desa tersebut bisa meningkatkan jumlah ternak unggasnya. 


"Kelima desa itu merupakan penyuplai utama rumah makan dikawasan Sukasari dan Jatiluhur yang mengolah menu makanan berbahan daging mentok," kata Ida.


Bantuan diberikan, mengingat jumlah unggas mentok di kelima desa itu masih terbatas, padahal permintaan mentok sangat tinggi. 


"Saat ini jumlah mentok yang dikelola peternak sebanyak 300 ekor. Jumlah itu masih sangat kurang untuk menyuplai permintaan yang tinggi," ujar Ida.


Dikawasan Sukasari dan Jatiluhur, permintaan mentok pertahun untuk diolah menjadi menu wisata kuliner sangatlah tinggi. Setahun, permintan sejumlah rumah makan dikawasan wisata itu sedikitnya mencapai 1,000 ekor mentok.


"Permintaan itu belum dapat dipenuhi oleh peternak lokal kawasan tersebut. Kekurangan pasokan akhirnya terpaksa diambil dari daerah lain yakni Kabupaten Karawang dan Subang. Artinya itu peluang besar yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh peternak dan warga lokal di Sukasari dan Jatiluhir," kata Siti Ida Hamidah. (Al Ihza Mahendra/ NI)