INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan menggelar pelatihan diversifikasi olahan makanan dari hasil pertanian hidroponik bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu.


Pelatihan yang bertujuan memberi bekal keterampilan membuat aneka cemilan  bagi  perempuan yang menjadi warga binaan pada Lapas Indramayu ini dibuka oleh Officer I CSR and SMEPP PT KPI RU VI Andromedo Cahyo Purnomo, Kamis (27/7/2023).


Andromedo mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada warga binaan Lapas Indramayu, agar ketika saat mereka keluar nanti  sudah mempunyai keahlian yang bisa diandalkan menjadi modal dasar berwirausaha sehingga tidak kembali terjerumus pada tindakan yang kurang baik.


“Kami harap pelatihan ini bisa diikuti secara maksimal oleh warga binaan, karena pelatihannya tidak hanya sekali ini saja, namun akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan”, papar Andromedo.


Pelaksana Harian (Plh) Lapas IIB Indramayu, Apudin, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi Kilang Pertamina Balongan yang kembali menyasar warga binaan di Lapas Indramayu sebagai lokasi implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang memberdayakan penghuni Lapas dengan berbagai keterampilan.


“Terima kasih kembali kami ucapkan untuk Pertamina, Selain Pria yang menerima program budidaya Maggot dan pertanian hidroponik, sekarang warga binaan perempuan yang dibina untuk mengolah makanan”, terang Apudin.


Ditempat terpisah, Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan Mohamad Zulkifli mengatakan, sejak beberapa tahun lalu  Pertamina RU VI Balongan telah bersinergi dengan Lapas IIB Indramayu untuk menjadikan warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik dan mandiri.


Zulkifli menerangkan, pelatihan  diversifikasi olahan makanan dari hasil pertanian hidroponik bagi warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu ini akan berlangsung selama 6 (enam) bulan ke depan, dengan waktu pelaksanaan 3 kali dalam seminggu.


“Materi pelatihan olahan makanannya nanti akan berganti-ganti, begitupun instrukturnya juga akan bergantian, sehingga akan semakin memperkaya pengetahuan warga binaan dalam membuat berbagai olahan makanan”, ungkap Zul.


Selain itu, sambung Zul, ke depan juga akan diprogramkan pelatihan membuat label kemasan, hingga pembuatan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) sesuai dengan peraturan BPOM.


Karwisem, salah satu warga binaan terlihat antusias mengikuti jalannya pelatihannya. Menurutnya kegiatan ini  bisa mengisi waktu di dalam Lapas dengan kegiatan yang positif bahkan bermanfaat untuk di kemudian hari nanti ketika keluar.


Untuk mendukung kelancaran  pelatihan, Pertamina RU VI Balongan juga memberikan bantuan perlengkapan alat pembuat kue seperti Blender, Kompor Gas, Tabung Gas Elpiji, serta bahan-bahan membuat kue seperti tepung, gula, minyak goreng dan sebagainya. (Abdul Jaelani/ NI)