INDRAMAYU (portalindramayu.site) - Jelang pelaksanaan Pilkada Indramayu 09 Desember 2020, PDI Perjuangan yang mengusung Calon Bupati Indramayu nomor urut 4, Nina Agustina, membentuk Laskar Lokajaya sebagai Satgas (Satuan tugas) anti politik uang dan kecurangan pilkada Indramayu.

Pembentukan Laskar Lokajaya tersebut, untuk mengawasi dan bergerak kebawah secara masiv sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memastikan pilkada Indramayu aman dari politik uang dan kecurangan.

Laskar Lokajaya ini terdiri dari, Laskar NKRI, Laskar Merah Putih, Laskar Cakar Langit, satgas PDI Perjuangan, satgas partai Gerindra, satgas partai Nasdem, Baja Perindo, Banteng Muda Indonesia, Taruna Merah Putih, Repdem, Purna ASN, Permak, FKPPI, Cakra Bumi, Al-Jabar, GRIB, Bagaspati dan Srikandi Kudung Abang. 

Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan Nina-Lucky, Ono Surono mengatakan, Indramayu sudah menjadi budaya bahwa kecurangan dalam pilkada, kecurangan dalam pemilihan umum kerap terjadi. Bahkan, kecurangan itu bisa dilakukan oleh penyelenggara pemilu.

"Kita tentunya tidak menuduh sembarangan kepada KPU atau lainnya. Tapi biasanya, petugas-petugas KPPS bisa saja memanfaatkan orang-orang yang tidak hadir untuk mencoblos tetapi surat suaranya digunakan. Bisa saja mereka melakukan intimidasi kepada birokrasi yang masih aktif, menekan rakyat untuk memilih paslon tertentu. Atau bisa saja mereka melakukan bagi-bagi duit, sembako untuk mengerahkan rakyat untuk memilih paslon tertentu," ucapnya.

Untuk itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini berharap, Laskar Lokajaya anti politik uang dan kecurangan pilkada untuk bergerak kebawah secara masiv untuk memastikan pilkada berjalan secara jujur dan adil.

"Setelah deklarasi ini, kita akan terus koordinasi terkait bagaimana gerak kita yang berbasis Kecamatan, desa sampai berbasis TPS," tuturnya.

Pihaknya juga memastikan di tiap-tiap TPS akan ada saksi yang didampingi oleh regu penggerak pemilih yang akan memberikan informasi-informasi apapun kepada Laskar Lokajaya atas dugaan terjadinya praktek kecurangan pilkada maupun praktek money politik di Kabupaten Indramayu.

"Dan tentunya dengan kekuatan kita bersama, kita mempunyai kekuatan untuk bisa mencegah dan melaporkan pelaku-pelaku kecurangan," katanya.

Bahkan, Ono akan memberikan bonus kepada siapa saja yang berhasil menangkap atau mengungkap kasus money politik dan kecurangan pilkada Indramayu 2020. 

"Saya umumkan di forum ini, siapapun dari kita atau rakyat Indramayu yang menemukan, memergoki, menangkap tangan praktek-praktek kecurangan, pembagian uang politik atau apapun yang melanggar undang-undang sampai diprosesnya pelaku kecurangan dan terpidananya berdasarkan keputusan pengadilan, maka kami akan memberikan hadiah Rp. 5 juta," pungkasnya.