Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks
  • Home
  • daerah

Terindikasi Positif COVID-19 Hasil Tes Cepat, 51 Nakes di Kota Bogor Dikarantina di Hotel

Tayang: 22 April
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi


BOGOR - Sebanyak 51 tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Bogor terindikasi terjangkit virus Corona atau COVID-19 setelah menjalani tes rapid. 51 nakes tersebut, saat ini mulai menjalani karantina di salah satu hotel di Kota Bogor.

"Saya mendapat laporan dari Dirut RSUD Kota Bogor yang menyatakan bahwa dari 800 tenaga kesehatan yang diperiksa rapid test, diperoleh hasil 51 nakes reaktif atau positif," ungkap Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachiem, seperti dilansir Detik. Rabu (22/4/2020).

"Dari 51 yang reaktif, adalah tenaga medis dan penunjang, yang bertugas di luar pelayanan COVID-19," tambah Dedie.

Baca juga:

Dedie menyebut, 51 nakes tersebut belum bisa dikatakan positif Corona karena baru menjalani tes rapid. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan uji PCR Swab terhadap 51 nakes untuk memastikan. Sambil menunggu hasil swab, 51 tenaga kesehatan tersebut juga akan dikarantina di sebuah hotel di Kota Bogor.

"Hari ini akan kita cek PCR swab dan diupayakan Jumat sudah ada hasilnya, dan berharap semoga semua negatif PCR nya, jadi masih belum bisa dikatakan positif COVID-19, namun tetap kita lakukan karantina di sebuah Hotel di Bogor," kata Dedie.

Kalaupun nantinya 51 nakes tersebut dinyatakan positif setelah menjalani tes swab, kata Dedie, kuat dugaan mereka terpapar saat melayani pasien yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG), pasien rawat jalan, kamar operasi, atau terpapar ketika perjalanan pulang usai bekerja.

"Disini perlu kedisiplinan masyarakat menjadi pertaruhannya. Di kota Bogor sudah 34 Kelurahan masuk kategori red zone, jadi banyak ODP dan OTG, makanya kenapa PSBB sangat penting dilakukan," kata Dedie.

(Redaksi)
Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Mengenal Tobroni, Caleg PKB yang Siap Perjuangkan Kesejahteraan Pendidik dan Kualitas Pendidikan Indramayu

    Tayang: 26 August
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Lucky Hakim - Syaefudin Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih

    Tayang: 10 January
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Seedbacklink