SEJUMLAH anggota Polres Majalengka tengah melakukan simulasi penanganan dan pemulasaraan jenazah COVID-19 di halaman Mapolres Majalengka, Senin 20 April 2020.

MAJALENGKA - Kepolisian Resort Majalengka bentuk tim khusus penanganan pasien COVID-19 dan pemulasaraan jenazah.

Pembentukan tim juga sekaligus lakukan simulasi penanganan pasien dan pemulasaraan jenazah sebagai antisipasi penelantaran dan penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19 yang dilakukan masyarakat, Senin 20 April 2020 di lapangan upacara Polres Majalengka.

Satu tim yang berjumlah 10 orang personel dibekali pelatihan penanganan, pengenaan baju APD, serta simulasi penanganan jenazah.

Pelatihanan penanganan mulai menemui pasien saat berada di rumah, bagaimana membawanya ke Rumah Sakit dengan menggunakan ambulan, tiba di Rumah Sakit hingga proses memandikan dan pemakaman.

Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso mengatakan, simulasi penanganan jenazah COVID-19 digelar untuk melatih personel yang tergabung dalam timsus.

Timsus dilatih tentang tata cara membawa pasien hingga mengurus jenazah pasien COVID-19, dan membawa peti ke pemakaman, juga menguburnya yang sesuai standar operasional prosedur.

“Kepolisian dan TNI membentuk tim khusus untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan termasuk kemungkinan adanya penolakan jenazah.

Untuk mengatasi beragam persoalan yang terjadi perlu kerja sama yang baik antar instansi termasuk penanganan pemulasaran yang tepat, pemulasaraan yang sesuai standar penanganan COVID-19,” ungkap Bismo Teguh Prakoso.

Menurut dia tahapan penanganan hingga pemakaman harus tertata dengan baik, karenanya pelatihan dipandang perlu dilakukan anggota TNI/Polri. Simulasi ini untuk memudahkan tim yang terlibat saat menangani jenazah .

Demikian juga saat petugas kembali ke rumah sakit, agar personil tidak terpapar, dengan tetap kembali dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap personel.

“Mereka juga dilatih bagaimana tahapan membuka APD yang benar,” kata Kapolres.

Bismo menyebutkan, pelatihan dan simulasi ini penting dilakukan. Pelatihan bisa menjadi bekal kepada anggota agar nantinya selalu siap setiap waktu untuk bertindak sesuai protokol penanganan COVID-19.

“Simulasi ini untuk pemahaman kepada anggota. Tata caranya seperti ini dan tidak sembarangan. Kita siap membantu pemerintah untuk penanganan COVID-19,” katanya.

Ketika simulasi berlangsung mendapat perhatian banyak orang, terlebih Kapolres dan sejumlah stafnya terus menyaksikan hingga simulasi selesai dilaksanakan dengan tetap mereka menjaga jarak posisi duduk dan bermasker.

(Redaksi)