Advertisement
Terkini
NUSANTARA INDONESIA

NUSANTARA INDONESIA

  • Untuk Anda
  • Berita Utama
  • network Network
  • domain Tentang Kami
  • contacts Kontak Kami
Dark Mode
Large text article
Bookmarks

  • Home
  • nasional
  • news

KKP catat prognosa perikanan 1,67 juta ton, aman sampai Juni

Tayang: 19 April
Share
  • Copy linkCopied successfully
  • Share on Facebook
  • Share on X (Twitter)
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Share on LinkedIn
  • Share on Pinterest
  • Share on Tumblr
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi
Foto : (Antara)
Sampai Juni aman tidak ada kelangkaan ikan, karena produksi ikan tangkap maupun budidaya terus ada

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa prognosa komoditas perikanan tangkap pada triwulan II-2020 sebesar 1,67 juta ton sehingga kebutuhan konsumsi perikanan diperkirakan aman sampai Juni mendatang.

Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar, menjelaskan bahwa hingga saat ini aktivitas melaut nelayan di seluruh wilayah masih relatif normal, sehingga produksi perikanan tidak mengalami kendala untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.

"Kita masih punya potensi sekitar 1,6 juta ton. Sampai Juni aman tidak ada kelangkaan ikan, karena produksi ikan tangkap maupun budidaya terus ada," kata Zulficar pada diskusi daring di Jakarta, Minggu.

Zulficar mengakui bahwa produksi tangkapan nelayan masih dinilai stabil, meski di sejumlah wilayah dan beberapa spesies perikanan terdapat penurunan dari segi volume maupun harga.

Ia menyebutkan bahwa komoditas perikanan yang rata-rata mengalami penurunan secara nasional yakni, cumi-cumi dengan penurunan volume 14,5 persen serta harga 2,5 persen.

Kemudian, kepiting juga mengalami turun harga sebesar 8,2 persen dengan produksi yang berlimpah sebesar 142 persen; ikan karang mengalami penurunan harga 1 persen dengan produksi 3,2 persen, serta pelagis kecil turun harga sebesar 1,5 persen.

Oleh karena itu, KKP mengusulkan sejumlah stimulus guna menghindari produksi ikan tangkap tidak terjual dan harus dibuang karena kelebihan stok, salah satunya mendorong Kementerian BUMN dapat menyerap produksi nelayan.

"Kami berharap pembelian ikan didorong oleh Kementerian BUMN, di mana ikan-ikan tersebut dibeli oleh perusahaan BUMN sehingga bisa menjangkau sistem jejaring logistik," kata Zulficar.

KKP juga mendorong adanya penugasan kepada Kementerian Sosial dan Kementerian BUMN untuk dapat membeli produksi ikan, kemudian mendistribusikannya ke masyarakat sebagai bagian program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) kepada keluarga penerima manfaat.


Sumber : Antara
Berita Terkait
Post a Comment
Cancel
  • Google News
  • Logo
Advertisement
Advertisement
Iklan -- scroll untuk lanjut membaca
DomaiNesia
Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement
Advertisement
Close Ads
Advertisement
Korsel Gambar
Sorotan
  • Diduga Tak Berijin, Pemasangan Kabel Fiber Optik Wifi Dompleng di Tiang Listrik dan Tiang Telkom

    Tayang: 07 May
  • Klinik Karangampel Sehat, Solusi Akses Layanan Kesehatan yang Terjangkau Masyarakat dan Gratis bagi Anak Yatim

    Tayang: 27 August
  • Trend Paslon Nomor Urut 1, Bambang - Kasan Terus Alami Peningkatan di Pilkada Indramayu 2024

    Tayang: 03 November
  • Indramayu Siap Gelar Pilkades Elektronik 2025, Jadi Pilot Project Jawa Barat Tahun 2026

    Tayang: 16 June
  • Lucky Hakim - Syaefudin Resmi Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih

    Tayang: 10 January
  • Ikuti Google News
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti Fanpage Facebook
    Nusantara Indonesia
  • Ikuti WhatsApp Channel
    Nusantara Indonesia
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
Logo
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
© 2025 Nusantara Indonesia All Right Reserved.
Gambar
Gambar