BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menganggap pertanyaan wartawan soal kemungkinan penerapan "lockdown" lebih tepat diajukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, ada perbedaan signifikan ihwal perkembangan kasus virus corona di Jawa Barat dan Jakarta.




Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, untuk mengambil kebijakan lockdown di Jabar harus dengan parameter yang jelas. Jika berkaca pada jumlah positif di Jabar per hari ini sebanyak 10 orang, posisinya tersebar di beberapa daerah.


"Berbeda kalau (dibandingkan) Jakarta. Di sana mayoritas jumlahnya banyak sedangkan areanya kecil. Maka pertanyaan itu lebih relevan untuk Jakarta, kalau di Jabar masih aman terkendali," ucap Emil di Gedung Sate, Bandung, Senin (16/3).

Diketahui, per 15 Maret, pemerintah pusat menyatakan ada 19 orang positif mengidap virus corona di Jakarta.

Selain itu, Emil juga menyatakan bahwa kebijakan lockdown hanya bisa dilakukan pemerintah pusat. Pemerintah daerah tidak boleh melakukan itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo pada Senin (16/3).


"Itu terlalu kompleks menurut saya. Lockdown itu kewenangan di pemerintah pusat, kita akan mengikuti tidak mendahului, akan kita konsultasikan," tuturnya.


Emil mengatakan yang paling penting dilakukan saat ini proaktif melakukan tes. Pihaknya sedang memprioritaskan tes untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).


"Dari 27 daerah ini dan secara statistik makin mendekati Jakarta. Maka kita akan berikan bantuan ke daerah terbanyak ODP seperti Kota Depok," ucapnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga mengatakan langkah mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain sangat penting untuk mencegah penyebaran corona. Dia mengimbau agar masyarakat tidak berkumpul atau mendatangi kerumunan seperti mendatangi tempat wisata.


"Minimal dua minggu dari sekarang dikurangi dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal," kata Emil.


Mengenai bahan pangan, Emil juga memastikan masih aman. Dia mengaku terus memantau perkembangan dari hari ke hari.


"Terbukti dengan kondisi sembako masih aman, masih bisa dibeli. Di stok gudang bulog saya belum dapat hasilnya tapi antisipasi sudah dilakukan oleh sekda," ucap Emil.

Hingga Senin (16/3), telah ada 134 orang yang positif terjangkit virus corona. Ada 8 diantaranya dinyatakan sembuh dari virus tersebut, namun ada 5 orang yang meninggal dunia. (CNN Indonesia)