INDRAMAYU, - Namanya Rif'ah. Bocah perempuan berumur 2 tahun yang beralamat di blok Panggang desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu Jawa barat ini, mengalami sakit yang penyebabnya masih misterius dengan kondisi perutnya semakin membesar tiap harinya. 

Anak dari pasangan Arief dan Almh Fhatanah ini telah menderita sakitnya sejak ibunya meninggal dunia saat usianya 4 bulan. Bersama neneknya Sauni, Rif'ah hanya bisa berbaring lemah dan menangis karena tidak nyaman dengan perutnya yang terus membesar. Penyakit yang dideritanya tersebut membuatnya sama sekali tidak berdaya.

Menurut Sauni, nenek Rif'ah, cucunya pernah di rawat di RSUD Indramayu 1 tahun yang lalu dengan menggunakan BPJS. Namun hasilnya tetap harus dirujuk ke RSHS atau RSCM. 

"Belum ada kejelasan hasil diagnosanya seperti apa. Sakit liver, apa busung lapang atau terkena gizi buruk", katanya.

Namun Sauni agak kapok menggunakan BPJS untuk terus melakukan pengobatan terhadap kesembuhan cucunya tersebut, Karena saat di RSUD, ia masih saja dibebankan 1 juta rupiah untuk menebus 3 susu kaleng dan obat khusus. 

"Masih berobat jalan tapi hanya seminggu sekali", ucapnya.

Mengetahui kabar tersebut, Anggota komisi B DPRD Indramayu, H. Azun Mauzun langsung melakukan silaturrahim dan menjenguk Rif'ah. Menurutnya, kondisi anak itu perlu mendapatkan penanganan medis lebih untuk kesembuhannya. Namun karena pihak keluarga pasien masih trauma dengan penggunaan BPJS, sehingga pihak keluarga hanya melakukan berobat jalan tanpa ada niat lagi untuk di bawah ke Rumah sakit.

"Mungkin keluarga pasien trauma karena masih ada beban untuk membeli susu dan obat lagi. Sehingga langkah saya adalah meyakinkan pihak keluarga dulu bahwa setiap pengguna BPJS tidak dipungut biaya", katanya.

Terkait langkah untuk mendorong Pemda melalui dinas terkait agar Rif'ah dapat ditangani segera, Azun mengaku belum terpikirkan ke langkah tersebut.

"Masih belum terpikirkan langkah itu. Saya lagi meyakinkan keluarga dulu agar tidak trauma untuk berobat dan dibawa ke RSUD lagi", ucapnya.

Meski demikian Azun berharap, Pemda Indramayu melalui dinas terkait bisa terketuk hatinya untuk segera menangani RIf'ah dengan membawanya kembali ke RSUD Indramayu dengan beban biaya seluruhnya ditanggung Pemerintah.

"Saya harap Rif'ah bisa dibawa ke RSUD lagi untuk mendapatkan penangan medis hingga sembuh agar Rif'ah bisa bermain dengan teman sebayanya", harapnya.