INDRAMAYU, - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Dastin binti Tasja (30), warga Blok H. Sarpin, RT. 05, RW. 01, Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dikabarkan selama 13 tahun hilang kontak dengan keluarganya saat bekerja menjadi pekerja rumah tangga (PRT) di Amman, Yordania. 


Hal tersebut disampaikan, Tasja dan Castinah, kedua orang tua Dastin saat  mengadu kepada Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, pada Minggu (11/03/2018).

“Anak saya sudah 13 tahun tidak ada kabar beritanya apakah dia dalam kondisi baik ataupun tidak, saya sampai saat ini belum tahu. Saat pamit berangkat anak saya berduaan, bareng sama ibunya namun istri saya ditempatkan di kampung dan sekarang sudah pulang sedangan anak saya di kota nya sampai sekarang belum juga pulang,” kata Tasja.

Tasja menjelaskan,  anaknya berangkat ke Yordania  sejak  25 Maret 2005 silam. Dia direkrut oleh Junaedi, sponsor warga Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Diproses dan diberangkatkan melalui PT Safarindo Insan Copar via PT Avida Avia Duta  yang beralamat di Jl. Abdurrahman, No. 17, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sedangkan Agency yang menempatkan yaitu Rolla Gerent - Al Mucu YTA - Zahroon Regiyon di Amman, Yordania. Dastin kemudian ditempatkan di rumah majikannya di PO Box 132, Deater Mimi Cipality, Amman Yordania, Phone : +962777534271. 

"Sejak keberangkatannya hingga saat ini anak saya tidak diketahui keberadaannya. Hanya pernah  kirim uang Rp. 3 juta saat anak saya baru enam bulan kerja," ucap Tasja.

Senada dengan Tasja, Wastinah, ibu kandung Dastin, berharap pemerintah pusat maupun daerah agar bisa membantu menemukan dan memulangkan anaknya.

"Saya sudah kangen ingin bertemu dengan anak saya yang sudah lama kami nantikan kabar beritanya serta merindukan kepulangannya agar bisa kembali berkumpul. Semoga saja pemerintah mendengarkan doa saya," harap Wastinah.

Sementara itu Ketua SBMI Indramayu, Juwarih, saat menemui keluarganya Dastin di  rumah orang tuanya di Desa Juntikedokan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu pengaduan dari pihak keluarga.

"Sementara kami akan mempelajari terlebih dahulu pengaduan dari pihak keluarga mengingat tidak ada satu pun salinan dokumen yang dipegang keluarga, jika data-data yang dibutuhkan sudah lengkap kami akan segera menyampaikan pengaduan ke beberapa kementrian terkait," jelasnya.