INDRAMAYU, - Kabupaten Indramayu diharapkan mampu menyumbang produksi beras sebanyak 84 ribu ton. Karena target panen raya sebagaimana ditetapkan pemerintah sampai bulan Juni 2018 sebesar 2,2 juta ton beras.


"Indramayu memiliki hamparan sawah yang luas. Sehingga wajib menyumbang target produksi tersebut", ucap Penanggung jawab Upsus Provinsi Jawa Barat dan Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Ny.Banun saat panen raya bersama Bupati Indramayu di desa Rajasinga Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu.

Ny. Banun mengatakan, target produksi beras sebesar itu sangatlah mudah dicapai Kabupaten Indramayu. Hal itu karena potensi areal sawah di Indramayu cukup luas. Terlebih lagi musim sekarang pertanaman padi tidak banyak kendala seperti tahun lalu yang terserang klowor atau kerdil rumput.

“Jadi target tersebut harus berhasil. Untuk mencapai target tersebut tentunya harus ada perlakuan pasca panen yang baik, sehingga produksi yang sudah bagus ini tidak hilang tercecer karena perlakuan pasca panen yang ceroboh,” katanya.

Untuk itu lanjut Ny.Banun, Pemerintah Pusat akan mengirimkan bantuan alat mesin panen bagi para petani, supaya ongkos panen bisa dipangkas dan target produksi padi Nasional bisa tercapai.
Terkait upaya mengatasi harga gabah yang selalu rendah saat panen raya, pemerintah sudah menyiapkan strategi supaya harga gabah tidak terlalu jatuh.

“Untuk gabah kering panen Rp4.440/kg, gabah kering giling Rp5.250/kg dan beras premium Rp8.770/kg,” ujarnya.

Selain itu Bulog Indramayu diharapkan mampu menyerap gabah petani sebesar 20 persen dari total 84 ribu ton beras.

“Tidak mungkin beras yang ada di Indramayu diserap Bulog semuanya, karena keterbatasan dana dan gudang penyimpanan,” imbuhnya.

Bupati Indramayu Hj.Anna Sophanah mengemukakan, luas areal sawah di Kabupaten Indramayu tidak kurang dari 200.000 Hektar. Jumlah produksi gabah mencapai 1,8 juta ton atau setara dengan 1,1 juta beras. Sedangkan kebutuhan konsumsi di Kabupaten Indramayu hanya 250 ribu ton, sehingga Kabupaten Indramayu masih surplus atau kelebihan produksi beras sebesar 850 ribu ton.

"Surplus beras itu katanya antara lain diserap Bulog yang dalam setahun mencapai 200.000 ton", jelas Bupati.

Menurut Bupati, hingga Maret 2018 ini perkiraan luas panen padi di Kabupaten Indramayu mencapai 34 ribu Hektar.

“Untuk mencapai produksi yang diharapkan Alhamdulillah Kabupaten Indramayu mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat, khususnya bantuan alat mesin pertanian,” ujar Bupati Hj.Anna.

Namun, masalah irigasi yang rusak dan harga gabah saat panen yang masih rendah, menjadi persoalan yang belum dapat dikuasai para petani.

“Pada saat mau tanam kekurangan air dan pada saat panen harga gabah rendah. Semoga kedua masalah tersebut dapat diperhatikan oleh Pemerintah Pusat sehingga harapan kami petani Indramayu dapat sejahtera,” katanya.