INDRAMAYU, - Perusahaan Daerah (PD) Bumi Wiralodra Indramayu, menjalin kerjasama dengan petani Karangampel Kabupaten Indramayu, dalam meningkatkan hasil panen dan gabah yang berkualitas dengan menggunakan program Agrodyke. Jumat (29/07). PD BWI juga menggandeng Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan PT. Mitsui Indonesia dalam kerjasama tersebut. 

Acara yang digelar di aula BPP Kecamatan Karangampel ini, dihadiri dewan direksi PD BWI. Diantaranya, Direktur Utama, H. Soen Sudjarwo ST, Direktur umum dan Keuangan, Rasdiwan SE, Direktur Operasional, Jon Badrudin M.Si, Badan Pengawas, H. Topa Suwarno, H. Syarif dan H. Sukarno Ermawan. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Indramayu, H. Warjo SH. MM, Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, H. Sutatang, Pengurus HKTI Pusat, PT. Mitsui Indonesia, Camat Karangampel, Andry M. Shaleh, AP. M.Si, Danramil Karangampel, Kapten Inf. Ahmad Zuhri, Kepala BPP Kec. Karangampel, Hj. Siti Maemunah SP dan kelompok tani.

Direktur Utama PD BWI, H. Soen Sudjarwo ST mengatakan, dalam kerjasama ini, PD BWI mengharuskan petani untuk menggunakan pupuk organik Agrodyke. Karena beras yang diproduksi PD BWI adalah beras sehat yang tentunya dengan pupuk organik. Wowo sapaan Soen Sudjarwo mengungkapkan, dengan menggunakan pupuk organik tersebut, hasil panen petani akan meningkat. Bahkan, gabah yang diperoleh memiliki kualitas yang tinggi. 

"Insya Allah kalau program ini berlanjut dan para petani siap menerima program penggunaan pupuk Agrodyke, Karangampel booming dengan hasil yang meningkat. Karena dengan menggunakan pupuk Agrodyke, penghasilan gabah dipastikan meningkat 1 hingga 2 ton dari penghasilan yang biasa petani dapatkan," Ucapnya.

Ditambahkan Wowo, PD BWI dan HKTI, berkeinginan untuk mendapatkan gabah berkualitas. Karena PD BWI ingin memproduksi beras premium dan HKTI ingin membeli beras sehat yakni dengan pupuk Agrodyke.

"PD BWI akan mencoba menandingi beras maknyus tanpa 3P (Pemutih, Pengawet dan Pewangi) dengan memproduksi beras sehat yang juga tanpa campuran apapun. Karena beras sehat, sudah booming di pasar induk Johar Karawang maupun di pasar induk Cipinang Jakarta Timur. Namun kami kecewa, program Agrodyke belum membooming di Kabupaten Indramayu. Sehingga kami mendapatkan teguran dari HKTI", ujarnya.

Sementara Kepala BPP Kecamatan Karangampel, Hj. Siti Maemunah SP mengatakan, terdapat 36 kelompok tani di Kecamatan Karangampel. Namun yang ikut kerjasama dengan PD BWI, baru 23 kelompok tani. Diharapkan kedepannya, seluruh kelompok tani di Kecamatan Karangampel bisa mengikutinya.

"Tercatat ada 1000 hektar sawah yang ikut program agrodyke dari total keseluruhan 2.245 hektar", terang Ajeng sapaan Siti Maemunah.

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, H. Sutatang mengatakan, Kalau memang program ini benar benar direalisasikan, itu bagus. Karena program ini memikirkan tentang hulu sampai hilir dari budidaya sampai pemasarannya. Ia berharap, agar program ini bukan saja di Kecamatan Karangampel tetapi juga di Kecamatan-Kecamatan yang ada di Kabupaten Indraamayu. 

"Keuntungan petani sudah jelas. Tatkala harga gabah jatuh, PD BWI bisa menyerap gabah petani. Karena selama ini, Bulog Indramayu baru 10 persen produksi Kabupaten Indramayu yang bisa terserap dengan total lahan 1600 hektar di tambah tanah Perum Perhutani yang alih fungsi sekitar 20 ribu hektar", Ucapnya.

Sementara salah satu ketua kelompok tani Tegar Jati, Muhaemin mengaku senang sekali jika memang program Agrodyke dapat menguntungkan petani. Terlebih, jika harga penjualan hasil panen petani bisa naik. Meski demikian para petani berharap, pihak PD BWI maupun pihak ketiga, agar dapat memfasilitasi tempat penjemuran atau alat DRYER disaat musim hujan.