Antisipasi Bencana Kebakaran, Pemdes Jatibarang Indramayu Bagikan APAR di Tiap RW

INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Pemerintah Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran. Hal ini dikarenakan wilayah Jatibarang merupakan kawasan padat penduduk dan memiliki masyarakat yang heterogen.

Sebagai kesiapsiagaan Kuwu Jatibarang, Agus Darmawan, menyerahkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dibagikan ke masing-masing RW untuk mengantisipasi kebakaran di lingkungan permukiman dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Langkah ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah desa terhadap keselamatan warganya. Dengan adanya APAR di setiap RW, diharapkan masyarakat bisa lebih sigap melakukan tindakan pertama jika terjadi kebakaran, sembari menunggu bantuan dari petugas pemadam.

“APAR ini kami siapkan sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan bencana, khususnya kebakaran. Kami ingin masyarakat tidak hanya bergantung pada petugas, tetapi juga memiliki alat dan kemampuan awal untuk mengendalikan api sebelum membesar,” ujar Kuwu Jatibarang, Agus Darmawan.

Pihak RW pun menyambut baik inisiatif tersebut. Ketua RW 07, Wiyanto, menuturkan bahwa bantuan APAR sangat bermanfaat.

“Sering kali kebakaran terjadi secara tiba-tiba. Dengan adanya APAR di setiap RW, kami jadi lebih tenang karena punya alat untuk melakukan penanganan cepat sebelum api merembet,” ungkapnya.

Sementara itu, warga Jatibarang, Siti Aminah, mengaku merasa lebih aman dengan adanya program ini.

“Biasanya kalau dengar kebakaran, kami hanya bisa pasrah sambil menunggu damkar datang. Sekarang setidaknya ada alat yang bisa dipakai dulu. Ini perhatian yang luar biasa dari Pak Kuwu,” katanya.

Program pembagian APAR ini akan terus dipantau penggunaannya oleh pemerintah desa, sekaligus memberikan pelatihan singkat bagi pengurus RW agar bisa mengoperasikan alat tersebut dengan tepat. Dengan begitu, Desa Jatibarang diharapkan makin siap dalam menghadapi potensi bencana, khususnya kebakaran yang bisa terjadi di permukiman padat. (*)