INDRAMAYU, - Embassy of the United States of America (Kedutaan USA) menjajaki peluang untuk berinvestasi dan menjalin kerjasama di Kabupaten Indramayu. Hal itu terungkap setelah tim dari Kedutaan USA menghadap Bupati Indramayu, Selasa (20/03/2018) di Ruang Dalam Pendopo Indramayu. Tim dari Kedutaan USA dipimpin langsung oleh Wakil Atase Kebudayaan Maxwell Harrington, dan Wakil Atase Pers Alexia Branch.

Pada kesempatan itu Maxwell Harrington mengungkapkan, pihaknya banyak mendengar tentang pertanian dan mangga di Kabupaten Indramayu namun hanya mendengar saja. Dengan datang langsung ke Indramayu pihaknya banyak melihat langsung kondisi yang ada di Indramayu dan melihat banyak peluang-peluang usaha di Kota Mangga ini.

Berbagai pertanyaan dilontarkan Maxwell kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah. Diantaranya pertanyaan seputar kebijakan peluang investasi, pariwisata, pertanian, peningkatan SDM, tenaga kerja, penanganan sampah, dan lainnya.

“Apakah Indramayu memiliki perencanaan untuk mendatangkan investor, bagaimana kelanjutan agar pertanian dapat bertahan, dan bagimana pengembangan budi daya mangga, serta bagimana dalam menangani sampah?” tanya Maxwell.

Berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Maxwell langsung dijawab dengan lugas oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, terkait dengan investasi pihaknya saat ini membuka pintu bagi para calon investor yang akan menanamkan modal atau berinvestasi di Kabupaten Indramayu. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan lahan untuk kawasan industry sekitar 20.000 hektar yang berada di 8 kecamatan.

“Kami membuka pintu untuk investasi dengan perijinan yang mudah dan cepat, kami sudah siapkan di 8 kecamatan untuk pengembangan industry. Investor dari Amerika silahkan masuk ke Indramayu,” harap Anna.

Seusai bertemu dengan Bupati Indramayu, selanjutnya tim dari Kedutaan USA langsung meninjau program Manajemen Sampah Zero (Masaro) di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat.

Sebagaimana diketahui, program Masaro merupakan hasil kerjasama antara Pemkab Indramayu - PT. Polytama – dan  ITB yang merupakan pilot project di Indonesia. Masaro ini dirancang untuk mengatasi permasalahan penanggulangan sampah masyarakat, termasuk sampah plastik yang implementasinya tidak hanya berupa kegiatan yang memberikan dampak sesaat bagi masyarakat,  namun merupakan sebuah solusi jangka panjang yang memberikan manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat desa.

Program Masaro ini mendapatkan apresiasi dari Kedutaan USA karena dinilai merupakan langkah nyata untuk mengurangi sampah dari sumbernya dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Selain mengunjungi Masaro, tim juga mengunjungi sentra batik Paoman dan memberikan kuliah umum diberbagi kampus di Indramayu.

Seperti diketahui, Kabupaten Indramayu sebagai salah satu kabupaten di daerah pesisir utara Provinsi Jawa Barat memiliki iklim investasi yang sangat baik. Dalam hal ini Pemkab Indramayu melalui Dinas Penanaman Modal  dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) membuka karpet merah bagi para investor dengan memberikan segala kemudahan dalam proses perijinan.

Tidak hanya itu, Kabupaten Indramayu juga memanjakan investor dengan menyediakan ruang (space) untuk dijadikan lahan berinvestasi baik bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Tercatat sejak tahun 2012 hingga 2017 PMDN yang berhasil masuk ke Kabupaten Indramayu mencapai Rp 26,8 trilliun. Dengan begitu, iklim investasi di Kota Mangga ini sangat kondusif untuk investasi.